CIELUNGSI, WARTA-APOTEKER.com – Berdasarkan hasil review dari Lembaga Layanan (LL) Dikti Wilayah V, Program S3 Ilmu Farmasi di Indonesia diselenggarakan oleh 6 Perguruan Tinggi.
“Kalau di DIY hanya 1 PT yakni UGM. Kalau PTS baru UAD yang selenggarakan Program Doktor/S3 Ilmu Farmasi. Prodi baru, ibaratnya menanam, sekarang UAD tinggal panen,” ujar Prof Didi Achjari, Kepala Lembaga Layanan (LL) Dikti Wilayah V saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) Mendikbud, Riset dan Teknologi (Ristek) RI Izin Pembukaan Prodi Ilmu Farmasi Program Doktor UAD di kampus 4 UAD, Ringroad Selatan, Bantul, Rabu (25/08/2021).
SK tersebut diterima Rektor UAD Dr Muclas MT kemudian diserahkan ke Prof Dyah Perwitasari Akt PhD selaku Dekan Farmasi UAD.
Menurut Didi Achjari, setelah lahir prodi baru, terus mau ‘ngapa?’. “Kami berharap setelah lahir atau izin pembukaan prodi baru punya dampaknya yang bagus bagi masyarakat. Seperti Prodi Farmasi punya kesempatan dan peluang besar untuk bangsa Indonesia, apalagi masa pandemi Covid-19,” katanya.
Sedangkan Dr Muchlas MT mengatakan, program S3 Ilmu Farmasi telah berjuang selama 2 tahun. “Bagi UAD yang lahir tahun 1960, ada S3 Ilmu Farmasi merupakan lompatan besar. Jujur saja, UAD kalau belum punya program doktor, rasanya belum lengkap,” ucapnya.
Muchlas berharap, prodi Ilmu Farmasi segera menyesuaikan diri. “Melakukan akseleratif. Segera memilih Kaprodi baru dan bergerak dengan disiplin ilmu Farmasi. Baik secara internal dan eksternal. Apalagi pada masa pandemi Covid-19. Ilmu Farmasi sangat dibutuhkan bagi masyarakat dan kemanusiaan,” tandasnya. (Jay)
Sumber:
https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/bantul/uad-terima-sk-dari-mendikbud-ristek-prodi-baru-s3-ilmu-farmasi/