BOGOR, WARTA-APOTEKER.com – Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/338/III/2023 tanggal 29 Maret 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Mutasi dan promosi jabatan 219 Perwira itu terdiri dari 122 Pati TNI AD, 51 Pati TNI AL dan 46 TNI AU.
BACA JUGA: Tenaga Teknis Kefarmasian Tidak Berwenang Melakukan Pelayanan Kefarmasian
Panglima TNI laksamana Yudho Margono melakukan rotasi jabatan sejumlah perwira tinggi (Pati). Total ada 219 perwira yang dimutasi. Ada nama Kolonel Laut Widyati dari Dosen tetap Unhan menjadi Wakil Dekan Bid. Keuangan dan Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unhan.
“Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melakukan rotasi, mutasi dan promosi jabatan di lingkungan TNI,” kata Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Aidil melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/4/2023).

BACA JUGA: Grup Farmasi Klinik Indonesia: Merumuskan Peran Farmasi Klinis Indonesia
LAKSAMANA PERTAMA TNI Dr. apt. Widyati, M.Clin.Pharm
Rektor Universitas Pertahanan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., memimpin langsung Upacara Pengangkatan Sumpah, Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pejabat Eselon I dan II Unhan RI, yang berlangsung di Aula Serbaguna Gd. Auditorium Kampus Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor Jawa Barat. Senin, (17/04).
BACA JUGA: Dr. Apt. Widyati, M.Clin.Pharm: Buku Praktik Farmasi Klinik Pada Covid-19
Acara ini merupakan tindak lanjut dari surat keputusan Menteri Pertahanan RI nomor: KEP/400/M/III/2023 Tanggal 29 Maret 2023 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Widyati bersama-sama dilantik dengan Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, M.S. sebagai Plt. Dekan FFM Unhan RI.
PERKEMBANGAN FARMASI KLINIS DI INDONESIA
Widyati memiliki harapan besar agar farmasi klinis bisa berkembang di Indonesia. Segala daya uoaya dilakukan untuk mencapai harapannya tersebut seperti aktif menjadi pembicara dan menulis buku tentang farmasi klinis.
Khusus buku ajar farmasi klinis, Widyati menyoroti secara khusus sebagai kendala lambannya perkembangan farmasi klinis di tanah air.
“Rasio tenaga Apoteker juga belum bisa dipenuhi, sehingga praktik farmasi klinis belum optimal, sehingga manfaatnya tidak dirasakan oleh pasien” jelas Widy -sapaan akrab anak kedua dari empat bersaudara pasangan Sarwedi (alm) dan Siti Jumariah ini kepada Warta Apoteker 17 Mei 2014 di Jakarta.
BACA JUGA: Dr. Apt. Kolonel Laut (K/W) Widyati, M.Clin.Pharm: Buku Praktik Farmasi Klinik Pada Gangguan Ginjal
GALERI
Narasumber Seminar/Workshop/Bedah Buku
BUKU AJAR