Kantor Berita Apoteker Indonesia
Subagiyo Dot ComApoteker Indonesia
Brisbane 2023
Brisbane 2023
81st FIP World Congress

Kolaborasi Fakultas Farmasi UI & BRIN Kembangkan Bahan Baku Obat

Biodiversitas Bahan Alam Indonesia

Fakultas Farmasi UI dan BRIN kerja sama kembangkan bahan baku obat dari biodiversitas alam. Foto: Dok. Humas UI 2023.
Brisbane 2023
banner 468x60

JAKARTA, WARTA-APOTEKER.com – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI) bekerja sama dengan Pusat Riset Vaksin dan Obat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan bahan baku obat dari biodiversitas bahan alam Indonesia.

Kolaborasi ini diresmikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Dekan FF UI Prof Dr apt Arry Yanuar, MSi dan Kepala Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Dr Masteria Yunovilsa Putra, pada Rabu (18/1/2023).

Mayyasa Cosmetics

Dikutip dari laman UI, kerja sama ini merespons potensi keanekaragaman hayati Indonesia sebagai negara maritim.

Sebelumnya pada 2021, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat ada sekitar 15.000 jenis tumbuhan di Indonesia yang berpotensi sebagai obat, namun baru 7.000 spesies yang digunakan sebagai bahan baku obat.

Sementara itu di ekosistem pesisir, Indonesia menjadi rumah 18% terumbu karang dunia dan biota laut lain yang dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi untuk bahan obat-obatan alami, kosmetik, dan suplemen.

Investigasi Bahan Baku Obat di Laut
Fakultas Farmasi UI dan BRIN ke depannya akan menginvestigasi senyawa bioaktif tanaman dan hewan laut. Investigasi ini menggunakan metode metabolomik untuk mengidentifikasi senyawa sekunder yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan obat.

Senyawa tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan prospect pengobatan penyakit tertentu. Contohnya seperti kanker, diabetes, dan lain-lain.

“Selama ini, pemanfaatan bahan untuk obat masih banyak dari tanaman dan herbal. Kali ini, kami akan perluas sampai ke biota laut dan mengembangkan basis datanya,” tutur Prof Arry.

“Dalam beberapa waktu terakhir, FF UI dan BRIN telah melakukan riset pengembangan obat COVID-19 dari biota laut. Dari riset tersebut, kami akan publikasikan dan uji coba lebih lanjut aktivitasnya. Kami berharap ada produk lain yang dihasilkan dan ke depannya dapat bersinergi dengan mitra industri,” imbuhnya.

Pertukaran Keahlian hingga Publikasi Bersama
Kerja sama Fakultas Farmasi UI dan BRIN lebih lanjut mencakup pertukaran informasi dan keahlian di bidang biologi farmasi. Bidang ini meliputi studi metabolomik pemurnian, uji bioaktivitas, dan elusidasi struktur kimia.

Di samping itu, Fakultas Farmasi UI dan BRIN juga bekerja sama dalam peningkatan kompetensi periset, dosen, mahasiswa, dan pranata laboratorium; pemanfaatan sarana dan prasarana; penyusunan publikasi dan dokumen kekayaan intelektual hasil kegiatan bersama; pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi; serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan.

Dr Masteria menuturkan, kolaborasi ini diharapkan juga mengembangkan produk-produk biologi.

“Ini adalah awal yang bagus bagi kita. Ke depannya, tidak hanya untuk Pusat Kolaborasi Riset (PKR), kami berharap kita bisa mengembangkan produk-produk biologi,” tutur Masteria.

“Saat ini, BRIN sedang mengembangkan vaksin tuberkulosis dan monoclonal antibody. Saya dengar UI juga sedang mengembangkan vaksin yang sama. Semoga kita bisa mengembangkan ini bersama-sama,” harapnya.

Artikel ini sudah tayang di detik.com dengan judul: “Top! Farmasi UI & BRIN Kembangkan Bahan Baku Obat Kanker dari Biota Laut” selengkapnya https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-6524202/top-farmasi-ui–brin-kembangkan-bahan-baku-obat-kanker-dari-biota-laut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *