LUWUK, WARTA-APOTEKER.com – Dipercaya sebagai Ketua Pelaksana kegiatan Rapat Kerja Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (Rakerda IAI), apoteker Indra Pratama tampil melawan arus. Kegiatan yang sudah disiapkan secara matang dan cukup lama ini mengambil topik yang tidak lazim bagi Pengurus IAI.
Topik yang dipilih bukan tanpa alasan, posisinya sebagai Ketua PC IAI Banggai hanya sebatas memenuhi aspirasi apoteker anggotanya. Sementara jarang sekali ada Pengurus PC IAI yang secara terbuka mendukung RUU Praktik Apoteker.
Sebelumnya, menjelang Kongres IAI XXI di Lampung, apoteker Indra Pratama sebagai Ketua PC IAI Banggai termasuk yang berani mengeluarkan surat dukungan kepada Mufti Djusnir yang dikenal sebagai tokoh pengusung RUU Praktik Apoteker untuk maju sebagai Ketua IAI.
Saat itu Indra tidak sendiri, Ketua PC IAI di Sulawesi Tengah kompak mendukung Mufti Djusnir, sebut saja Ketua PC IAI Tolitoli, Ketua PC IAI Donggala, Ketua PC Morowali Utara, Ketua PC Buol, Ketua PC Parigi Moutong, Ketua PC IAI Tojo Una-una, Ketua PC Poso, Ketua PC Kota Palu, Ketua PC Banggai Kepulauan, Ketua PC IAI Banggai Laut, PC Sigi serta Ketua PC IAI Morowali.
Indra merasa dirinya dan apoteker lainnya di Banggai dan juga Sulawesi Tengah sudah terlalu lama menanti payung hukum yang spesifik tentang praktik apoteker, bukan undang-undang yang terlalu luas lingkupnya seperti RUU Kefarmasian apalagi RUU Ketahanan Farmasi Nasional.
Sebagai apoteker yang memiliki apotek, dirinya merasakan bagaimana sulitnya berpraktik sehari-hari di lapangan. Banyak sekali hambatan dan tantangan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Beruntung dirinya bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara di Dinas Kesehatan dapat memberikan masukan langsung kepada pemangku kebijakan.
Indra tidak membayangkan apoteker di wilayah lain yang tidak memiliki kesempatan seperti dirinya mewarnai kebijakan di daerahnya.
PANTANG MENGKHIANATI ANGGOTA
Keberadaan dirinya sebagai Ketua PC IAI adalah amanah yang diberikan seluruh anggota. Termasuk amanah agar dirinya memperjuangkan RUU Praktik Apoteker adalah desakan dari anggota.
“Saya sangat sadar arus besar di pusat, namun bagi saya pantang mengkhianati amanah anggota PC saya yang menginginkan hadirnya UU praktik Apoteker,” jelas Indra. “Anggota PC lah yang telah memilih saya, amanah mereka adalah hutang yang akan dibayar di hadapan Tuhan kelak,” terang Indra yakin.
Apoteker lulusan Universitas Padjadjaran pada tahun 2007 ini bukanlah orang baru di IAI, bahkan Indra pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris sejak Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) yang kemudian berubah menjadi IAI.
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Dewan Pembinan Yayasan RELAWAN-OKE Luwuk, Periode 2017 – sekarang
2. Ketua PC IAI Banggai, Periode 2018 – 2022
3. Ketua Bidang Usaha Danan & Umum IAI Kab. Banggai, Periode 2014 – 2018
4. Wakil Sekretaris IAI Kab. Banggai, Periode 2010 – 2014