LUWUK, WARTA-APOTEKER.com – Di sela-sela kegiatan Seminar Nasional Keapotekeran di Luwuk, Mufti Djusnir, Ketua Masyarakat Farmasi Indonesia (MFI), memenuhi permintaan Apoteker Sulawesi Tengah untuk berikrar terus mengawal RUU Praktik Apoteker.
“Dengan demikian, saya mengikrarkan diri, bahwa saya bersedia untuk kembali, menjadi menggiring, kemudian menyetir ataupun mengendarai ataupun memimpin dalam rangka untuk menggolkan Undang-undang Praktik Apoteker,” ikrar Mufti di hadapan para apoteker.
Tentu saja ikrar ini disambut gegap gempita oleh seluruh peserta yang hadir sekaligus mendukung ikrar yang disampaikan Mufti.
Diketahui bahwa kesempatan memiliki UU Praktik Apoteker, di mana apoteker sebagai profesi yang diakui oleh negara, saat ini adalah momen yang tepat dan pas, maka upaya untuk menggolkan UU Praktik Apoteker harus dimaksimalkan.
Berbeda dengan profesi lainnya, seperti dokter, bidan, perawat dan yang terakhir psikologi, apoteker sebagai profesi tertua belum memiliki Undang-undang yang melindungi anggotanya.
“Sejatinya kita sudah diuntungkan keadaan, karena naskah akademis dan draft RUU Praktik Apoteker sudah diterima oleh Badan Legislatif DPR RI,” terang Mufti Djusnir melalui pesan WhatsApp.
Hampir separuh fraksi yang ada di DPR sudah menerima perwakilan apoteker pada saat aksi Kesatuan Aksi Memperjuangkan Profesi Apoteker Kuat (KAMPAK) pada Rabu, 8 Juni 2022.
Fraksi-fraksi yang menerima aksi dan mendukung RUU Praktik Apoteker antara lain: Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKS, Fraksi Gerindra, Fraksi PKB. Sebelumnya beberapa Fraksi sudah menyatakan dukungannya saat MFI berjumpa langsung seperti Fraksi PPP, Fraksi Nasdem dan Fraksi Golkar.
“Kalau bukan sekarang, kapan lagi”
“Kalau bukan kita, siapa lagi”
