WARTA-APOTEKER.com, CILEUNGSI – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan), joki dapat memiliki tiga makna:
1. joki1/jo·ki/ n penunggang kuda pacuan
2. joki2/jo·ki/ n pengatur lagu yang menangani mesin perekam lagu atau piringan hitam (di studio radio atau diskotek)
3. joki3/jo·ki/ n cak 1 orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang: risiko pada penyelenggaraan ujian masuk ke perguruan tinggi negeri ialah munculnya — pada ujian tersebut; 2 orang yang memberi layanan kepada pengemudi kendaraan yang bukan angkutan umum untuk memenuhi ketentuan jumlah penumpang (tiga orang) ketika melewati kawasan tertentu
🧕: *kirim soal* bisa kak?
😸: bisa kak
*panjang lebar ngomongin fee dan akhirnya deal
😸: oke kak, aku kerjain ya
🧕: oke
*setelah beberapa waktu*
😸: kak sudah selesai ya, silahkan tf fee
🧕: maaf kak, aku cancel
😸: okeii kak^^— Joki Tugas Farmasi | Check pinned tweet 📌 (@FarmasiJoki) October 16, 2021
Fenomena joki tugas, utamanya tugas farmasi menjadi menarik untuk disimak. “Keberadaan joki tugas, termasuk joki tugas farmasi adalah sebuah keniscayaan,” terang apt Rosma S.Farm., M.M. ketika dimintai tanggapannya. Menurut Ketua PC IAI Kota Batam ini, sebagai lahan pekerjaan, joki tugas harus diihat dari konsep halal – haram sebagai sumber mencari rezeki.
“Kalau mau dibahas halal haramnya pasti panjang, menurut saya joki tugas ini sudah bertentangan dengan moral dan etika,” jelas mahasiswa Program Studi MARS di salah satu kampus di Jakarta. apt Rosma menambahkan, dampak serius dari joki tugas adalah semakin terpuruknya SDM dan semakin dangkal pola pikir mahasiswa.
Hingga berita ini diturunkan, WARTA-APOTEKER.com belum mendapat jawaban dari penyedia dan pengguna jasa joki tugas. Seolah mengamini, sejumlah dosen dan mahasiswa farmasi yang dihubungi WARTA-APOTEKER.com juga enggan memberikan komentar.
Apt Rosma mengingatkan kepada seluruh pihak yang terlibat untuk mengedepankan hati nurani. Pada kesempatan kali ini, apt Rosma juga menghimbau agar dalam berkarya mengutamakan pemikiran sendiri sehingga akan melatih otak dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam menghadapi masalah. “Apakah kita akan menyelesaikan studi dengan cara curang,” tutupnya mengakhiri pembicaraan.